Ulul Azmi Dari Para Rasul
BERIMAN KEPADA PARA RASUL
Ulul ‘Azmi dari para Rasul.
Ulul ‘Azmi dari para rasul ada lima orang dan mereka adalah: Nuh Alaihissallam, Ibrahim Alaihissallam, Musa Alaihissallam, Isa Alaihissallam, dan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan mereka dengan firman-Nya:
شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ [الشورى/13]
Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya…..[Asy-Syura/42:13]
Rasul Pertama.
Agama para nabi dan rasul adalah satu dan syari’at mereka berbeda-beda. Yang pertama memberi kabar gembira tentang yang terakhir dari mereka dan beriman dengannya, dan yang terakhir membenarkan yang pertama dan beriman dengannya.
Rasul yang pertama kali adalah Nuh.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
قال الله تعالى: وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَى ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ [آل عمران/81]
Dan (ingatlah), ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala mengambil perjanjian dari para Nabi: “Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan bersungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya”. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :”Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu” Mereka menjawab:”Kami mengakui”. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:”Kalau begitu saksikanlah (hai para Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu”.[Ali Imran/3:81]
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قال الله تعالى: إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَى نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ [النساء/163]
Sesungguhnya Kami telah mamberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan Nabi-Nabi Shallallahu wa ‘alaihi wa sallam yang kemudiannya. [An-Nisaa/4:163]
عن أبي هريرة رضي الله عنه- مرفوعاً- في حديث الشفاعة، وفيه أن آدم- صلى الله عليه وسلم- قال: «اذْهَبُوا إلَى نُوحٍ، فَيَأْتُونَ نُوحاً فَيَقُولُونَ: يَا نُوْحُ أَنْتَ أَوَّلُ الرُّسلِ إلَى أَهْلِ الأرْضِ». متفق عليه
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dalam hadits syafa’at, dan di dalamnya bahwa Nabi Shallallahu wa ‘alaihi wa sallam bersabda: “Pergilah kepada Nuh, lalu mereka datang kepada Nuh, lalu mereka berkata: ‘Hai Nuh, engkau adalah rasul pertama kepada penduduk bumi…” Muttafaqun ‘alaih.[1]
Rasul terakhir.
Rasul terakhir adalah Muhammad Shallallahu wa ‘alaihi wa sallam.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قال الله تعالى: مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ [الأحزاب/40].
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-Nabi Shallallahu wa ‘alaihi wa sallam. Dan adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui segala sesuatu. [Al-Ahzaab/33: 40]
Kepada siapa Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus para Nabi dan Rasul
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus para nabi dan rasul khusus hanya kepada kaum mereka, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ [الرعد/7]
dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk. [Ar-Ra’ad/13:7]
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutus Muhammad Shallallahu wa ‘alaihi wa sallam kepada semua umat manusia. Beliau adalah penutup para nabi dan rasul, dan yang paling utama. Beliau adalah pemimpin keturunan Adam dan pembawa bendera al-hamd (pujian) pada hari kiamat, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengutusnya sebagai rahmat bagi semesta alam.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قال الله تعالى: وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ [سبأ/28]
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. [Saba/34:28]
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قال الله تعالى: وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ [الأنبياء/107]
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. [Al-Anbiyaa/21:107]
Hikmah diutusnya para Nabi dan Rasul
[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي (Ringkasan Fiqih Islam Bab : Tauhid dan keimanan التوحيد والإيمان ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] Muttafaqun ‘alaih. HR. al-Bukhari no 3340 dan ini lafazhnya, dan Muslim no. 194
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/98533-ulul-azmi-dari-para-rasul.html